AC MILAN gagal melangkah ke perlawanan akhir Coppa Italia apabila tewas 0-3 kepada Inter Milan di San Siro dan kekalahan ini menimbulkan perasaan tidak puas hati Stefano Pioli.

Jurulatih Rossoneri memprotes keputusan pengadil yang membatalkan gol pasukannya di babak kedua.

Inter tampil dominan di babak pertama dan unggul dua gol Lautaro Martinez di minit ke-4 dan 40. Namun, di babak kedua, Milan mula menemui rentak permainan.

Ismael Bennacer berjaya merapatkan jurang jaringan yang melepaskan sepakan jarak jauh menewaskan penjaga gawang Inter, Samir Handanovic.

Pemain Inter melakukan protes, mendakwa bola terkena tangan Fikayo Tomori. Pengadil,  Maurizio Mariani kemudian meneliti ulang tayang di Video Assistant Referee (VAR).

Keputusan dapati, bola bukan terkena tangan tetapi Pierre Kalulu berada pada posisi offside.

Gol Ismaël Bennacer menerjah jaring namun dibatalkan kerana ada pemain Milan dalam posisi offsaid.

“Kami ingin menang, tapi gagal meraihnya, lawan kami memang kuat. Ikut prestasi, kami tak sepatutnya kalah 0-3, tapi Inter dapat menghasilkan gol waktu yang tepat.

“Mereka mendapat gol pantas, kami ada harapan untuk bangkit, seandainya skor menjadi 1-2. Perlawanan pasti berbeza dan memberi kami momentum,”ujar Pioli kepada Mediaset.

Pemain gantian, Robin Gosens melengkapkan kemenangan Inter yang memburu gelaran Coppa Italia yang pertama dalam tempoh lebih sedekad

Milan kalah agregat 0-3, dan harapan meraih trofi musim ini berkisar kepada saingan Serie A. Rossoneri masih memimpin liga dengan pungutan 71 mata dari 33 perlawanan, berkelebihan dua mata  berbanding Inter yang baru bermain 32 kali.